ANGIN DAN KAPAS


Ini lebih sulit dan rumit lagi, ketika semua yang ku rasa menghilang bahkan lenyap. Hanya serasa kapas yang diterbangkan oleh angin, hanya selalu mengikuti kemana arahnya. Tidak mempunyai cukup massa untuk melawannya. Hanya berusaha tetap menjadi layaknya kapas putih dan bersih.

Angin itu telah membawa ku hingga waktu yang tak ingin ku lewati, namun serasa lama ketika hal ini terjadi. Melawan semuanya untuk tetap bertahan menjadi kapas putih.

Aku terdiri dari komponen – komponen rumit yang ada dalam ku. Ini sulit dicerna. Ketika aku belum digunakan ingin sekali rasanya aku beristirahat menikmati hutan yang aku tinggali, menatap langit biru, bau tanah setelah hujan dan elihat indahnya bunga langka bermekaran. Namun alam hanya menyisakan hal itu terjadi dengan berjalannya aku akan menjadi kapas buatan.

Ingin aku jatuh dalam bunga yang cantik yang sedang berkembang. Rasanya nyaman sekali disana, wangi dan terjada dari angin. Atau jatuh ke daun yang lebar, agar aku bisa beristirahat disana. Menyaksikan bunga mekar.

Namun itu tak terjadi, hanya ada dalam angan-angan ku yang akan menjadi kapas buatan manusia. Hingga saat ini aku tidak tahu, mengapa aku selalu terbawa angin. Apakah yang ingin sampaikan kepadaku?

Angin. Kenapa kau selalu membawa aku ketempat yang sama sekali tidak aku banyangkan kadang inginkan? Aku lelah. Tapi aku tidak ingin menjadi kapas yang akan hancur jika ada angin besar atau topan atau bahkan badai?

Dimana aku mendapatkan jawaban itu. Kita berdampngan namun diam.  Aku bukanlah karang yang selalu masih kuat jika ombak datang. Aku hanya kapas kecil yang jatuh dari pohon kapas.

aku mulai mengerti. Aku dilahirkan untuk menjadi kapas yang bebas. Yang tidak akan digunakan manusia untuk bahan produksi yang akan dijual. Atau ketika aku ditemukan aku akan sangat berguna karena telah melewati banyak hal, melewati musim yang panjang, melewati lorong waktu yang kadang ingin ku tak menjalaninya, melewati angan-angan semu, melewati kesabaran, melewati keikhlasan untuk terus kau bawa. Untuk itulah kau mencetak aku sebagai kapas yang lemah menjadi kapas kuat, kapas dengan kualitas tinggi.

Mungkin seperti itu, angin akan mengajarkan ku. Angin terserah engkau saja, membawa atau membentuk tubuhku seberti apa, namun ku ingin kau tahu ada saatnya aku beristirahat. Biarkan aku menikmati kelelahanku. Menikmati kehampaan tanpa kapas yang lain. Belajar memahani tujuan mu.

Dan ketika aku sudah pulih, yakinlah aku akan kembali. Aku janji


2 november 2012
Mila Caesar

CONVERSATION

1 komentar:

Setelah membaca mohon isikan komentar Anda..

Back
to top